Hai
girl’s disini aku coba terangin apa sich bahaya seks sebelum pernikahan?
Tentunya kita tau beberapa alasan yang diterangkan orang-orang disekitar kita
seperti
- Hamil sementara kita belum siap baik dari segi mental ataupun materi
- Penyakit kelamin seperti herpes, sipilis, atau bahkan HIV AIDS
- Ketidak harmonisan berkeluarga nanti saat suami tahu bahwa istrinya ternyata sudah tidak perawan, disini mencakup sang suami dengan mudahnya merendahkan sang istri karena ketikdak mampuannya menjaga harga diri, dan sang istri akan menjadi minder terhadap dirinya sendiri, tertekan secara emosional, kecewa pada dirinya sendiri, cenderung merasa dirinya kurang berharga, selalu merasa bersalah, apalagi dalam hubungan berumah tangga, tidak adanya pertengkaran adalah hal yang tidak mungkin terjadi, dan diangkatnya masalah ini oleh suami pada saat bertengkar akan selalu bisa memenangkan pihak suami dalam berbagai masalah walaupun pada kenyataannya sang suami yang bersalah dalam permasalahan tersebut.
- Menyebabkan perselingkuhan saat telah menjalani rumah tangga, kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan dari istri yaitu penyerahan seutuhnya, memicu seorang pria untuk berselingkuh, dan rasa tidak dihargai oleh suami juga akan memicu wanita untuk mencari pelampiasan Cinta yang lain.
- Sex Pra Nikah Akan Mengubah Cara Pandangmu Tentang Sex – Selamanya, Sex seharusnya sesuatu yang sakral dan menjadi sangat indah jika dilakukan oleh pasangan suami istri. Tapi jika dilakukan sebelum menikah,maka bisa jadi sex berubah menjadi sebagai suatu yang “kotor” dan terlarang. Cara pandang ini bisa terus tertanam di benak kamu, bahkan setelah kamu menikah nantinya. Mengerikan disaat sesuatu yang begitu sakral dan indah berubah menjadi sesuatu yang dirasa hina, dosa dan menyakitkan.
- Merasa selalu berdosa, dan semakin besar rasa berdosa seseorang dapat memunculkan jiwa, ‘sudah melakukan dosa besar, sekalian aja melakukan dosa yang lainnya’. Yang sama sekali tidak sehat untuk mental spiritual seseorang. Contohnya menjadi lebih tega untuk melakukan aborsi,pembunuhan jiwa tak bersalah.
- Berkurangnya kesempatan dan ketakutan untuk tidak mendapatkan pria baik saat kita akan menikah dan kemungkinan besar perceraian yang akan terjadi nantinya.
- Rasa minder diri dalam keluarga maupun masyarakat, menghancurkan hati orang tua dan keluarga besar
- Kamu Akan Sulit Lepas Dari pria yang pertama kali melakukannya padamu, Biasanya cewek merasakan ikatan yang sulit dilepas dengan cowok yang telah dia berikan virginitasnya. Ini tidak ada hubungan dengan ketakutan kalau-kalau tidak ada cowok lain yang akan menerima dia sesudah tidak virgin. Ini masalah psikologis. Padahal, “cowok belum tentu merasakan hal yang sama”. Ini sangat mengerikan jika ternyata pria itu bukanlah pria baik yang selama ini diimpikan kebanyakan wanita terutama impian anda tentang pria saat anda masih kecil.
- Karena Hubungan Pacaran Kamu Bisa Berubah Menjadi All About Sex, Pasangan pranikah yang telah melakukan hubungan sex biasanya akan selalu mempunyai hidden agenda. Kapan dan dimana akan melakukannya…. Tidak jarang karena jadwal rahasia ini mereka harus berbohong, kepada siapa saja. Bentuk-bentuk perhatian akan menjadi tidak jelas. Apakah benar-benar tulus atau karena cuma sex. Bahkan terkadang sedang berantem hebat pun akan langsung baikan cuma gara-gara sex, dan melupakan masalah sesungguhnya. Hubungan seks yang terjadi sebelum menikah akan mengaburkan proses pengenalan pasangan, karena yang menjadi kepuasan adalah hubungan seksual.
- Nyaris dapat dipastikan, teman-temannya akan tahu bila seorang cowok sudah lakukan jalinan sex dengan pacarnya. Jadi ini adalah rahasia umum
- Bentuk badan akan berubah dan tidak seindah saat masih perawan bahkan wajah kamu akan menjadi lebih tua dari usia yang sebenarnya, dengan kata lain kecantikan alamiah kamu akan berkurang dan bahkan menghilang.
- Anak-anak yang lahir dalam hubungan yang tidak sehat akan menjadi anak-anak yang tidak sehat pula secara psikis, dan merusak generasi berikutnya. Menghancurkan kehidupan mereka, anak-anak yang seharusnya dibanggakan orang tua.
- Kekerasan oleh pasangan, ini sebuah kisah nyata, dari sahabat saya, ada seorang gadis yang menyerahkan keperawanannya pada kekasihnya dan kekasihnya selalu menagih lagi dan lagi dan ketika sigadis tidak mau melakukannya lagi karena perasaan berdosa, kekasihnya selalu mengancam untuk menyebar-luaskan hal tersebut, dan disaat sigadis ingin pergi karena mendapat kekerasan dari sipria, maka pria tersebut kembali melakukan ancaman yang sama.
- Pada akhirnya adanya pemaksaan dalam melakukan hubungan seksual akan menjadikan hubungan tersebut menjadi sesuatu yang mengerikan dalam pola pikir sang wanita.
- Jika kamu terlibat secara seksual dengan pasangan sebelum menikah, maka pikiranmu akan sangat terfokus pada hal itu,bukan pada bagaimana membangun hubungan baik dengannya. Tubuh atau daging kita punya sifat penuntut. Ia takkan pernah dipuaskan dengan cara apapun sampai kita memenuhi kebutuhannya. Dengan kata lain, seks itu nyandu. Jika kamu melakukannya satu kali, kamu akan punya keinginan untuk mengulanginya lagi dan lagi..
Tau ga’
girl’s, dari segala hal yang kucari tentang mengapa sich g boleh melakukan
hubungan seks sebelum menikah, ini hasil paling dasar yang aku temuin, yang
sebetulnya cukup sederhana namun sangat logis sekali, dari interview kepada
beberapa wanita yang telah menikah, mereka mengaku jika sudah pernah melakukan hubungan seks, dan tidak melakukan hubungan seks selama waktu yang cukup lama (dalam
usia masa aktif seksual / sebelum masa menopause)apalagi dalam usia remaja 14-45
tahun mereka akan merasakan dorongan yang amat kuat sekali untuk melakukannya,
dan jika tidak terpenuhi maka mereka akan jadi lebih uring-uringan, sensitif,
mood yang sangat tidak stabil, lebih parah daripada saat PMS (Pre Menstrusasi
Syndrome). Seperti kalau pernah mencoba sesuatu benda additif lainnya, maka ada
saatnya rasa kepingin atau ketagihan akan datang, ITU PASTI Dan Segala
Sesuatunya Tidak Akan Pernah Lagi Sama Seperti Semula.
Seperti yang
kita tau selama ini mengapa para janda dimasyarakat dianggap ‘konotasi’
daripada seorang gadis/perawan, hal telah dijelaskan diatas dan merupakan salah
satu faktor yang umum diketahui masyarakat. Sekarang bayangkan jika tidak
adanya kewajiban pernikahan dalam kehidupan, maka dalam hidup seorang wanita atau pria, tidak memiliki pasangan TETAP yang siap sedia dan berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan batinnya,
dengan begitu siwanita/pria akan mencari pria/wanita manapun yang disuka untuk
memenuhi kebutuhannya, tanpa melihat
dahulu ‘ kebersihan/kesehatan’ pria/wanita tersebut secara spesifik. Begitu juga jika
wanita itu melepaskan keperawanannya sebelum pernikahan, mereka akan menagih
lagi, lagi dan lagi. Akantetapi tidak akan selalu didapatkan dari yang
‘seharusnya’ memberikan. Dan dari situ muncullah perilaku seks bebas. Dari
kebutuhan dasar wanita yang sudah tidak perawan. Sedangkan pria? Mungkin benar
kalau pria ‘memikirkan’ hubungan seks beberapa menit sekali, namun dorongan
pria untuk melakukan hal tersebut masih bisa cukup mampu dikontrol dan tidak
terlalu berpengaruh dalam kepribadiaanya. So jaga keperawananmu sebelum
menikah, sebelum kamu menderita tekanan batin dari kenikmatan sesaat yang
menagih dan menagih. Lebih baik menikah jika tidak sanggup menahan rasa cinta
anda. Itu jauh lebih baik. Carilah pria yang benar-benar baik dan bertanggung jawab.
Yang bukan hanya mencari kepuasan seksual dari pasangannya.
Saat orang
menekan kita untuk melakukan sesuatu, maka itu bukanlah cinta. Cinta tidak
kenal paksaan. Cinta tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri. Cinta itu sabar menanggung segala sesuatu. Jika
kekasihmu memaksa atau menekanmu untuk berhubungan seks dengan alasan
pembuktian cinta, pikirkan baik-baik deh hubungan kalian. Ini memang cinta atau
hanya nafsu?
Jika dia
mengancam untuk putus, jangan merasa rugi. Putuslah baik-baik dengannya. Masih
banyak kok, orang di luar sana yang bersedia menunggumu. Seperti judul sebuah
lagu, cinta akan menemukan jalannya. Jika berjodoh, pasti kalian akan bersatu
lagi kelak. Jika memang tidak, ya buat apa dipertahankan?
Dan bagi para
pria, jika kau benar-benar mencintai wanita yang saat ini bersamamu, jagalah
dia, ingat resiko yang akan ditanggung wanita itu atau anda jika anda merenggut
kesuciannya, berapa orang yang akan anda sakiti, jika kau benar-benar bisa
mencintai, maka kau akan bersabar dan menunggu saat yang benar-benar wajib
untuk melaksanakannya, jika memang tak sanggup, menikahlah.
Menikah,
satu-satunya jalan terindah yang diciptakan tuhan. Terus masih mikir ini itu,
kebutuhan ini itu masih ngejar karir dsb. Itu bisa dijalani berdua dalam pernikahan. Gimana kalau
hamil? Punya anak? Sekarang banyak program menunda punya anak, daripada seks
bebas? Toh kalau punya anak diluar pernikahan malah kasihan anaknya yg g
berdosa belum tentu cowoknya berani bertanggung jawab .
Bagaimana cara
efektif untuk menunda hubungan seksual sebelum menikah ? jika memang anda belum
siap dalam segi apapun :
·
Memutuskan seberapa jauh akan melangkah sebelum
terjebak pada situasi yang menekan.
·
Jangan gunakan obat-obatan atau alkohol agar
tidak terjebak situasi.
·
Jangan terjebak rayuan gombal.
· Bersikap tegas, jangan setengah-setengah
(misalnya jangan bergaya seksi kalau tidak menginginkan berhubungan seks).
Karena pada masa remaja, keinginan untuk berdekatan secara fisik dengan pacar
merupakan hal alamiah untuk menunjukkan perasaan sayangnya.
·
Dengarkan kata hati, jika situasi sudah membuat
tidak nyaman, tinggalkan saja.
·
Ikuti kegiatan-kegiatan yang positif.
· Hindari ketergantungan pada seseorang yang
mungkin akan memaksamu melakukan hubungan seksual dengannya.
·
Bersikap terbuka sejak awal hubungan, katakan
bahwa kamu tidak menginginkan hubungan seksual.
· Hindari bepergian dengan orang yang tidak dapat
dipercaya. Selalu membawa teman jika berpergian dengan pacar atau berpacaran
dirumah saja.
· Hindari berduaan di daerah sepi dan tempat lain
yang menunjang (pantai, pegunungan, di rumah berduaan tanpa orang lain).
·
Jangan menerima hadiah atau uang dari orang yang
tidak dikenal.
· Hindari datang ke kamar lawan jenis sendirian
tanpa orang lain.
· Gunakan cara lain untuk menunjukkan rasa sayang
tanpa melakukan hubungan seksual.
· Kurangi frekuensi pertemuan dengan pacar.
· Mendekatkan diri pada Tuhan dan memperbanyak
belajar agama.
· Pikirkan bersama-sama kegiatan variasi yang bisa
dikerjakan bareng pacar (tanpa melibatkan hubungan seksual).
· Libatkan teman-temanmu dalam hubungan pacaran
(jangan membatasi diri).
· Tegaskan pada diri bahwa kamu tidak akan merusak
masa depan sendiri dan pacar dengan melakukan hubungan seks.
· Terbuka dengan orang tua tentang segala hal. Dan
sebagai orang tua harus bersikap terbuka dan tidak diperkenankan menjudge
tindakan seorang anak, karena sekali disalahkan seorang anak tidak akan pernah
lagi mengutarakan isi hatinya pada orang tuanya, berilah contoh dan pengetahuan
juga wawasan dalam situasi tidak menggurui seperti seorang sahabat.
· Hindari menyentuh bagian tubuh yang mudah
terangsang seperti : alat kelamin, paha, paha sebelah dalam, bokong, payudara,
leher dan mulut, karena daerah tersebut mengandung syaraf-syaraf yang sangat
peka sehingga jika disentuh dapat mendorong timbulnya nafsu seksual dan
melemahkan pengendalian diri.
· Jalinlah pertemanan dengan banyak pria,
hindarilah berpacaran, perhatian dan kasih sayang tidak harus dideklarasikan
dengan berpacaran, yang memiliki nama lain status kepemilikan, karena status
kepemilikan yang benar-benar diakui dunia adalah pernikahan. Kalau dia sayang
dia tidak akan meninggalkanmu. Jika dia mengatakan perasaannya dan ingin tahu
perasaanmu, katakan yang sejujurnya jika memang benar-benar sayang atau tidak,
namun tekankan untuk tidak ingin berpacaran. Cukup berteman agar nantinya jika
tidak berjodoh tidak ada rasa sakit hati satu sama lain, namun jika memang
pertemanan dengan sidia berjodoh maka niscaya Tuhan akan mempermudah dengan
cara apapun itu.
· Pelajaran tentang seks seharusnya ditanamkan
sejak dini dengan cara yang baik. Karena hingga sampai saat ini masih dianggap
tabu, maka pengetahuan tentang seks tiap individu berbeda dari segi informasi
yang diterima. Memburamkan apa yang baik dan tidak baik dari hubungan seksual.
Disamping kematangan seksual tiap individu pada umur tententu juga berbeda.
Cara yang baik itu meliputi perbedaan informasi yang disampaikan pada anak sd,
smp, sma dan kuliah.
No comments:
Post a Comment