Wednesday, November 20, 2013

Keajaiban menjadi seorang Ibu


                Jadi seorang ibu itu menakjubkan sekaliii yaa . . . walaupun aku belum menjadi seorang ibu, tapi dengan menjadi ‘tante baru’, aku tahu rasanya, keajabannya, perasaannya. Kebetulan kakak sepupuqw yang seumuran denganku tinggalnya disebelah rumahku, jadi sejak putrinya yang bernama salma lahir kedunia aku tahu dan ada saat itu terjadi, bagaimana menunggu dirumah sakit berjam-jam karena penasaran, dan saat bayi lucu lahir kedunia yang begitu mengagumkan, juga perasaan ibu yang lelah namun terlihat begitu bahagia, apalagi saat semua keluarga datang menjenguk. Foto pertama saat salma dilahirkan diambil oleh akuuu, tantenyaa.
Sebulan kemudian chua hadir didunia, anaknya kakak sepupuku yang kedua, tapi aku g ada saat chua dilahirin, tapi tetep rame soalnya dua2nya tinggal dirumah sebelahku, jadi inget pertama kali mandiin salma, 3 cewek yang ribet dan rameeee banget, mbak rekna, mamanya salma sebelah kanan, mbak yani yg saat itu masih hamil besar mamanya chua ditengah yang mandiin, dan aku disebelah kiri, begitu dimandiin sibayi ini nangis terus, aku dan mbak rekna selaku ‘orang baru’ didunia perbayian langsung panik dan ribet, mamanya mbak rekna n mbak yani juga ibuku hanya melihat dengan ketawa2, karena ingin anaknya mandiri jadi biar belajar. Apalagi juga mbak yani juga seorang bidan yang udah biasa mandiin bayi, mbak rekna panik bingung nge-cup-cup in anaknya sambil nyabunin dan karena nangis dan pertama kali mandiin bayi jadi panik, begitu juga akuu, satu bayi digerayangin 3 pasang tangan, sampai mbak yani yg da biasa mandiin bayi panik sendiri dan mukul tanganku dan tangan mbak rekna bersamaan, biar g usah ikutan dulu, sampai keringetnya segede jagung-jagung, trus komentar, “seumur hidupku mandiin bayi, pertama ini sampaii keringete nggobyos,” tapi dia juga maklumlah dengan ‘orang baru’ yang mines pengalaman. Hehehe
Begitu salma dan cua besar dan belajar berguling, merangkak, sampai belajar berjalan itu adalah hal yang sangat seru sekali yang terkadang para pria sebagai ayah g tau prosesnya, keajaibannya, begitu rugi melihat keajaiban tuhan yang membuat seorang bayi lemah yang g bisa apa-apa mempelajari sesuatu yang sangat mudah bagi kita namun terlihat susah bagi si bayi, rasa takut saat bayi terjatuh saat belajar berjalan hingga dia bisa berlari, ihh ngegemessin, jadi inget waktu maen ma salma n cua saat dua-duanya baru belajar berjalan dan sering jatuh, mbak yani kekamar mandi dibawah dan mamanya dikamar mandi atas, da kebelet banget trus ninggalin aku sendirian dengan 2 bayi aktif yang tiba-tiba cua lari jalan keruang tamu dengan jurus mabuknya dan salma juga dengan jalan jurus mabuk kedapur, begitu nyadar g ada sapa2, qw segera lari menyelamatkan salma dan menaruhnya dikasur lalu berlari menyelamatkan chua, yang agak deketan lokasinya, dikasur dengan keringan bercucuran qw menahan 2 bayi itu agar g kemana-kemana untuk beberapa menit kedepan. setelah ulang tahun yang pertama beberapa hari kemudian salma dan cua setelah belajar bulan sebelumnya akhirnya bisa berjalan,
 Hal yang paling seru berikutnya adalah, mengartikan ocehannya sebagai kata-kata tertentu, singkatnya ngarep dia da bisa ngomong, tapi sejak bisa merangkak salma udah bisa manggil aku tee, walaupun kadang anaknya lupaa lagi beberapa minggu kemudian, hehehehe, 2 bulan terakhir ini salma n cua da bisa ngoceh, da bisa niruin kata-kata walaupun lom tau artinya, tapi akhir-akhir ini mereka jadi cerdas dan tau apa yang diomongin, kayak salma yg baru umur 18 bulan ini disuapin dan masih ada makanan dimulutnya terus dia bilang, adaa dengan huruf yang jelas, ihhh lucu banget, belum lagi niruin gerakan2 tertentu, dan kalau mau keluar dia ngambil sepatu, jaket, gendongan dan topinya sendiri yaa walaupun masih harus dipakein hehehehe. Baik cua dan salma juga udah tahu mana mataaa, hidung, mulut, ketiak, tangan, kaki, telinga, rambut, baik menyebut dan menunjuknnya, dan aku baru sadar, walaupun chua dan salma belum bisa bicara lancar, tapi mereka ngerti apa yang dimaksud orang dewasa walau g semuanya . . .

No comments:

Post a Comment